KOMPAS.com - Saat liburan sekolah di musim panas, anak-anak di Jalur Gaza yang berusia 6-16 tahun mengambil bagian dalam kegiatan berkemah yang dikemas bergaya militer yang diselenggarakan oleh Hamas dan gerakan Jihad Islam.
Di kemah, anak-anak menerima senjata kemudian berlatih dengan mensimulasikan adanya pertempuran. Simulasi pertempuran yaitu serangan terhadap sebuah benteng kecil Israel. Mereka diawali dengan merakit senjata, berlindung, membidik dan merangkak di bawah kawat berduri lalu menunjukkan keberanian mereka menghindari api.
Sumber-sumber lokal mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan oleh Jihad Islam beroperasi pada tingkat yang lebih teknis, sedangkan yang Hamas menawarkan lebih keramahan dan makan siang. Jihad Islam mengorganisir kegiatan ini di selatan Jalur Gaza. Setiap pagi mereka melakukan perjalanan dengan bus mengumpulkan anak dari Rafah, Khan Yunes dan Nusseirat. AFP/NBC
Di kemah, anak-anak menerima senjata kemudian berlatih dengan mensimulasikan adanya pertempuran. Simulasi pertempuran yaitu serangan terhadap sebuah benteng kecil Israel. Mereka diawali dengan merakit senjata, berlindung, membidik dan merangkak di bawah kawat berduri lalu menunjukkan keberanian mereka menghindari api.
Sumber-sumber lokal mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan oleh Jihad Islam beroperasi pada tingkat yang lebih teknis, sedangkan yang Hamas menawarkan lebih keramahan dan makan siang. Jihad Islam mengorganisir kegiatan ini di selatan Jalur Gaza. Setiap pagi mereka melakukan perjalanan dengan bus mengumpulkan anak dari Rafah, Khan Yunes dan Nusseirat. AFP/NBC
Posting Komentar