Kepala Bapedal Aceh, Anwar Muhammad kepada Waspada Online, menerangkan, roadmap lingkungan 2017 tersebut nantinya akan memetakan persoalan-persoalan isu lingkungan yang terjadi di Aceh, seperti persoalan degradasi hutan, laju deforestasi, restorasi, Daerah Aliran Sungai (DAS), kualitas air, dan kualitas udara.
"Roadmap lingkungan, yang direncanakan disusun hingga tahun 2017, nantinya akan menjadi acuan pelaksanaan pembangunan di Aceh dan konsep analisa dampak lingkungan," katanya, hari ini.
Sementara itu, lanjutnya, dalam melaksanakan pemantauan kualitas air sungai di DAS di Aceh, pihaknya akan menerapkan standar fixed control, atau pengukuran tetap pemantau di kawasan DAS. "Fixed Control ini nantinya akan kita ujicobakan pada DAS Krueng Peusangan dan Krueng Aceh," ujarnya.
Ia menambahkan, hal mendesak yang juga akan dilaksanakan oleh Bapedal Aceh, adalah pemantauan kualitas udara. Untuk itu di beberapa wilayah di Aceh, nantinya pihaknya akan membangun dispaly kualitas udara. "Display ini nantinya akan memberikan gambaran mengenai tingkat polusi dan keadaan udara di suatu daerah," tukasnya.
Ia melanjutkan, display pemantauan kualitas udara ini, nantinya akan ditempatkan di tiga titik, yakni meliputi Kota Lhokseumawe, Aceh Barat dan Aceh Timur. "Pembangunan display kualitas udara ini seiring dengan semakin meningkat pembangunan berbagi industri kawasan ini," ungkapnya.
Selanjutnya, pungkas Anwar, hal lainnya yang akan segera dilaksanakan pihaknya adalah menertibkan berbagai usaha-usaha tambang di Aceh yang tidak mengelola lingkungan secara baik. "Contohnya tambang-tambang rakyat yang masih menggunakan mercury, ini akan kita tertibkan, demi menjaga kualitas lingkungan dan juga faktor kesehatan masyarakat kedepan," tandasnya.
Sumber: waspada online
[jemp]
Posting Komentar