Gubernur Aceh |
“Alokasi BKPG 2013 meningkat dari tahun 2012 Rp 445,119,000,000,- miliar dan Rp 299,3 miliar di tahun 2011. Ini menjadi wujud perhatian pemerintah Aceh dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan dan mengejar ketertinggalan pembangunan terutama pada wilayah perdesaan,” terang Gubernur Zaini Abdullah dalam kata sambutannya pada Rapat Koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan-BKPG yang digelar di Hotel Permata Hati, hari ini.
Gubernur Aceh menambahkan, program BKPG dialokasikan bagi percepatan penanggulangan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja dan lainnya. Sejak digulirkan pada 2009 silam, tahun ini menjadi tahun keempat. Dalam pelaksanaannya, BKPG diintegrasikan dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan. Sehingga BKPG dan PNPM MPd menjadi satu kesatuan dan terintegrasi.
Dengan total alokasi tahun anggaran 2013 tersebut, rata-rata tiap gampong memperoleh Rp 70 juta per tahun. Seperti halnya di tahun sebelumnya, dana BKPG dapat dialokasikan bagi beragam kegiatan perbaikan dan pembangunan infrastruktur penunjang perekonomian masyarakat. Termasuk dipergunakan bagi pengembangan ekonomi berbasis pada kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP). Sedangkan untuk dana PNPM MPd di 2013 mencapai Rp 426,750,000,000,- terdiri dari DUB (APBN) Rp 345,720,000,000,- dan DDUB (APBK) Rp 41,030,000,000,- diperuntukkan bagi 255 kecamatan di 18 kabupate.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Aceh, Zulkifli Hs menambahkan, khusus untuk kegiatan yang digulirkan PNPM Mandiri Perdesaan selama 2012 tercatat telah dialokasikan bagi sejumlah kegiatan fisik dan ekonomi. Tercatat hingga Januari 2013, anggaran 2012 telah direalisasikan bagi kegiatan bidang pendidikan dalam bentuk perbaikan dan pembangunan fasilitas dan sarana prasrana pendidikan dengan total mencapai 9.455 meter per segi. Total kegiatan perbaikan, peningkatan dan pembuatan jalan baru lebih dari 1,1 juta meter. Prasarana bidang kesehatan 4.719 meter per segi dan lebih dari 100 ribu meter.
“Masih terdapat kegiatan fisik lainnya yang telah direalisasikan dalam bentuk pembuatan jembatan, prasarana umum, pasar, tambatan perahu, gedung umum, prasarana umum dan aneka bangunan,” terang Zulkifli Hs pada wartawan. Sementara bagi kelompok perempuan Aceh, hingga Januari 2013 terdapat total dana bergulir mencapai Rp 480,3 miliar yang dimanfaatkan oleh sebanyak 17 ribuan kelompok dengan jumlah anggota lebih dari 150 perempuan se-Aceh.
Sumber: Waspada
[jemp]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar