Perguruan silat Siwah Muara Satu, Lhokseumawe mengembangkan olahraga bela diri tradisional dengan nama lembaga pendidikan Silat Tradisional Aceh.
Bersatu Silet Nanggroe (BUSOE) Wilayah-I, Jambo Raya Lhokseumawe dilatih oleh guru besar dengan istilag Guree Jambo Raya. Sementara Guree Rangkang, betugas sebagai asisten mendampingi guru besar.
Taufik Akbar yang akrab disapa Abu Siwah, selaku pendekar utama Silet Siwah-I BUSOE, baru-baru ini menyerahkan pakaian seragam usai latihan bersama di Komplek SMP Negeri 6 Muara Satu Pemko Lhoseumawe.
Harapan Abu Siwah, untuk masa yang akan datang seluruh perguruan silat tradisional Aceh yang tergabung di dalam BUSOE untuk menggunakan istilah – istilah lama dalam seni bela diri tersebut. “Ini sudah menjadi komitmen kita bersama untuk mengembalikan marwah budaya silet tradisional Aceh yang pernah jaya di masa lampau. Yaitu antara tahun 1898 sampai 1900,” jelasnya.
Dia juga mengungkapkan, di Banda Aceh dan Aceh Besar terdapat dua Jambo Silat Tradisional. Yaitu, Buraq Terbang dan Naga Sakti. Bahkan kedepan diharapkan metode bela diri tradisional ini akan dikembangkan di sekolah-sekolah di Aceh.(Faizal)
Posting Komentar