Kepala Badan Intelijen Negara |
"Saya rasa unjuk rasa seperti ini sama seperti unjuk rasa lain, silakan berjalan sepanjang mereka mampu untuk kendalikan massa dengan baik, tidak anarkis dan tidak berbuat di luar hal kepatutan," kata Marciano di Istana Merdeka, Jakarta, tadi malam.
Mengenai masalah rencana makar tersebut, Marciano mengatakan segala sesuatu yang berkaitan dengan pemerintahan sebuah negara ada aturannya. "Saya rasa Presiden naik dan turun ada aturannya," ujarnya.
Marciano menegaskan, pemerintah tidak akan melarang dan menghalangi aksi unjuk rasa dan menyampaikan pendapat di muka umum, sejauh aksi tersebut tidak melanggar undang-undang dan ketentuan yang berlaku.
BIN, kata Marciano, telah mengantisipasi aksi unjuk rasa ini agar tidak disusupi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Ia memastikan aksi unjuk rasa oleh gabungan kelompok aktivis ini akan aman dan terkendali. "Kalau kudeta bersenjata saya rasa tidak ada. Analisa kami unjuk rasa tetap berjalan tapi Insya Allah semua terkendali," tuturnya.
Terpisah, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsudin, angkat bicara soal pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang adanya isu kudeta.
Menurut Din, pernyataan ini merupakan gejala dari orang yang minta dikasihani oleh rakyatnya. Jika dilihat dari sisi psikologi, kata dia, pernyataan tersebut cenderung menciptakan kondisi ketertindasan yang diharapkan nantinya orang akan kasihan dan akhirnya memunculkan dukungan kepada SBY. “Saya kira itu mengada-ada karena sudah berulang kali. Masyarakat Indonesia pun sudah tidak peduli,” kata Din di Yogyakarta, tadi malam.
Din menegaskan, ucapan dari SBY tersebut justru menjadi preseden yang tidak baik dan akan menjadi budaya yang tidak baik bagi generasi yang
akan datang. Seharusnya, lanjutnya, seorang pemimpin tidak boleh mengeluh apalagi sampai sering merasa terancam atau menyampaikan rasa
keterancamannya.
“Kalau memang betul ada data mengarah kudeta maka harus dihadapi. Negara punya alat untuk menghadapinya. Jika perlu pihak-pihak yang terlibat dalam tindakan ditangkap dan dijerat dengan pasal-pasal yang ada,” tegasnya.
Namun, menurut Din, persoalannya untuk menangkap pihak-pihak yang akan melakukan kudeta tersebut perlu keberanian dari pemerintah. “Kalau tidak berani, sudah jelas pernyataan itu hanyalah pepesan kosong," ujar dia.
Kepala Badan Intelijen Negara Letjen Marciano Norman membenarkan adanya rencana aksi unjuk rasa dengan tuntutan turunkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 25 Maret 2013 mendatang. Namun, ia menepis kabar yang menyebutkan aksi ini akan berujung pada rencana makar, apalagi kudeta.
BIN, kata Marciano, telah mengantisipasi aksi unjuk rasa ini agar tidak disusupi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Ia memastikan aksi unjuk rasa oleh gabungan kelompok aktivis ini akan aman dan terkendali. "Kalau kudeta bersenjata saya rasa tidak ada. Analisa kami unjuk rasa tetap berjalan tapi Insya Allah semua terkendali," tuturnya.
Sumber: waspada online
[jemp]
Posting Komentar