Tips Dan Trik

Staf Khusus Presiden: April, Harga BBM Subsidi Dinaikkan

ANTARA/Widodo S. Jusuf/zn
Jakarta: Staf Khusus Presiden untuk Penanggulangan Kemiskinan HS Dillon menyebutkan, seluruh penasihat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah meminta Kepala Negara untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Keputusan tersebut, kata Dillon, mungkin akan diambil Presiden pada April.

"Sudah lama dia (Presiden) siapkan itu, tapi dia kan selalu orangnya berpikir lagi, berpikir lagi. Tapi akhirnya kan dia putuskan. Dulu dia putuskan juga enam tahun yang lalu (penaikan harga BBM) lebih tinggi daripada yang kami sarankan," tukas Dillon di Jakarta, Kamis (14/3).

Penaikan harga yang dimaksud ialah ketika pada 2008. Kala itu, harga minyak tanah ditetapkan Rp 2.500 per liter, sementara Premium Rp 6.000 per liter, dan Solar Rp 5.500 per liter.


Mengapa April? Dillon mengatakan, saat ini Presiden Yudhoyono masih sibuk dengan urusan yang cukup besar. Beberapa di antaranya, menurut Dillon, adalah pergantian pucuk pimpinan Bank Indonesia dan perombakan kabinet.
Dillon menolak menyampaikan berapa besar penaikan harga yang akan diberlakukan. Ia menyebutkan, Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan saat ini tengah melakukan kajian.

Adapun pertimbangan Presiden menaikkan harga ialah untuk menekan pengeluaran belanja subsidi energi. Nantinya, alokasi belanja akan diarahkan untuk program yang lebih baik, termasuk penanggulangan kemiskinan. "Bagaimana pun subsidi ini kan sudah enggak benar dari sisi mana pun. Dan kalau dibilang Presiden Yudhoyono takut, enggak juga," kata Dillon.

Dillon memastikan kebijakan yang diambil adalah menggerakkan harga, bukan dengan pembatasan BBM bersubsidi. "Enggak akan pembatasan itu dan waktunya terlalu banyak akan habis. Bagaimana pun kita tahu dari pembicaraan dengan dia. Dia ingin meninggalkan Republik ini lebih baik," katanya lagi.

Pada diskusi, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Stefan Koeberle juga mengungkapkan pandangannya tentang subsidi BBM. Menurutnya, sudah saatnya Indonesia menggerakkan harga BBM bersubsidi lebih dekat ke harga keekonomian agar pemerintah tidak menyubsidi orang yang salah.

"Subsidi BBM lebih menguntungkan orang kaya karena subsidi yang diterima lebih besar untuk mereka yang memiliki mobil," cetus Koeberle.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Transparency International Indonesia Natalie Subagyo ikut menyuarakan hal yang sama. Ia mengatakan, pembicaraan mengenai perlunya subsidi energi dikurangi sudah lama dibahas. "Sudah lama kita bicarakan, tapi tidak diimplementasikan. Ini sudah waktunya action dan tidak lagi ditunda-tunda," tegasnya.

Sumber: metronews.com
[jemp]

Share this post :

Posting Komentar

 
Design By: Keude.Net | Support | CSS
Copyright © 2013. www.Aceh.us - menerima kiriman tulisan dan foto melalui email : Acehinfocom@yahoo.com
Pedoman Media Siber
INFO IKLAN