BANDA ACEH- Polisi menangkap dua orang yang diduga sebagai pelaku penembakan kader Partai Nasional Aceh (PNA) wilayah Pidie, Muhammad Zainal Abidin alias Cekgu.
Kedua tersangka berinisial Mn (33) warga Simpang Tiga dan KA (34) warga Mutiara Timur, Kabupaten Pidie, yang merupakan teman dekat korban.
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Gustav Leo, mengatakan, penembakan ini bermotif narkoba dan tidak ada kaitannya dengan politik. "Tapi kita akan terus melakukan pengembangan," katanya, Rabu (1/5/2013).
Meski menyebut motifnya sabu-sabu, anehnya polisi tak bisa menunjukkan barang bukti sabu dari penangkapan itu. Polisi berkilah, kedua tersangka selama ini memang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Pidie terkait kasus sabu.
Kedua tersangka ditangkap di kawasan Pidie pada 29 April atau sekira tiga hari paskapenembakan. Dari tangan tersangka, polisi hanya bisa menyita sepucuk pistol buatan China beserta 20 butir peluru.
Berdasarkan penyelidikan, kata Gustav, kedua pelaku mengeksekusi korban pada Jumat, 26 April dinihari. Mulanya tersangka menghubungi korban yang merupakan warga Waido, Kecamatan Peukan Baro, Pidie, untuk diajak pesta sabu.
Para tersangka dan korban kemudian bertemu di kawasan Beurnuen, Kecamatan Mutiara, selanjutnya mereka menuju ke arah Kecamatan Kembang Tanjong, Pidie dengan menumpangi mobil Toyota Avanza milik korban.
Sampai di kawasan Gampong Beungie, Kecamatan Simpang Tiga, Muhammad Zainal Abidin ditembak oleh tersangka KA yang duduk di belakang. Sedangkan tersangka Mn berada di sebelah korban.
Mobil bersama jasad korban selanjutnya dibuang ke Sungai Tiro kawasan Blang Geuleumpang Beureueh, Kecamatan Mutiara. Mobil itu ditemukan seorang warga yang hendak buang air besar ke sungai. Mobil yang berisi mayat anggota Tameng Nasional Aceh atau Satgas PNA itu, kemudian dievakuasi pada pagi harinya. (kem)
sumber : Salman Mardira - Okezone.Com
Kedua tersangka berinisial Mn (33) warga Simpang Tiga dan KA (34) warga Mutiara Timur, Kabupaten Pidie, yang merupakan teman dekat korban.
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Gustav Leo, mengatakan, penembakan ini bermotif narkoba dan tidak ada kaitannya dengan politik. "Tapi kita akan terus melakukan pengembangan," katanya, Rabu (1/5/2013).
Meski menyebut motifnya sabu-sabu, anehnya polisi tak bisa menunjukkan barang bukti sabu dari penangkapan itu. Polisi berkilah, kedua tersangka selama ini memang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Pidie terkait kasus sabu.
Kedua tersangka ditangkap di kawasan Pidie pada 29 April atau sekira tiga hari paskapenembakan. Dari tangan tersangka, polisi hanya bisa menyita sepucuk pistol buatan China beserta 20 butir peluru.
Berdasarkan penyelidikan, kata Gustav, kedua pelaku mengeksekusi korban pada Jumat, 26 April dinihari. Mulanya tersangka menghubungi korban yang merupakan warga Waido, Kecamatan Peukan Baro, Pidie, untuk diajak pesta sabu.
Para tersangka dan korban kemudian bertemu di kawasan Beurnuen, Kecamatan Mutiara, selanjutnya mereka menuju ke arah Kecamatan Kembang Tanjong, Pidie dengan menumpangi mobil Toyota Avanza milik korban.
Sampai di kawasan Gampong Beungie, Kecamatan Simpang Tiga, Muhammad Zainal Abidin ditembak oleh tersangka KA yang duduk di belakang. Sedangkan tersangka Mn berada di sebelah korban.
Mobil bersama jasad korban selanjutnya dibuang ke Sungai Tiro kawasan Blang Geuleumpang Beureueh, Kecamatan Mutiara. Mobil itu ditemukan seorang warga yang hendak buang air besar ke sungai. Mobil yang berisi mayat anggota Tameng Nasional Aceh atau Satgas PNA itu, kemudian dievakuasi pada pagi harinya. (kem)
sumber : Salman Mardira - Okezone.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar