Foto: Pelabuhan krueng geukueh, dok: google |
"Tujuan pengkajian tersebut adalah untuk menilai kesiapan pelabuhan Krueng Guekueh sebagai salah satu pelabuhan di Indonesia untuk ditetapkan sebagai pelabuhan impor produk tertentu," katanya kepada Waspada Online, hari ini.
Ia menyebutkan, tim dari pemerintah pusat dijadwalkan besok pagi tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda, diantaranya adalah dari Kementrian Perekonomian, yakni asisten deputi pengembangan iklim investasi, asisten deputi sistem logistik dan fasilitas perdagangan dan asisten deputi pangan.
Sementara itu, dari kantor sekretariat Wakil Presiden yang akan hadir adalah asisten deputi perdagangan internasional dan pariwisata.
Dari kementrian Perdagangan yang hadir adalah Direktur impor, Direktur fasilitas ekspor dan impor, sekretaris ditjen standarisasi dan perlindungan konsumen, kepala biro hukum, Direktur pengawasan barang beredar dan jasa, dan kepala pusat kebijakan perdagangan luar negeri.
Tim dari Kementrian Perindustrian yang akan hadir adalah Direktur industri makanan, hasil laut dan perikanan, Direktur industri makanan dan tembakau, Direktur elektronika dan telematika, Direktur industri tekstil dan aneka, dan kepala pusat pengkajian iklim usaha dan investasi.
Dari Kementrian Keuangan yang akan turut hadir adalah Direktur teknis kepabeanan, Ditjen bea dan cukai, dan Direktur penindakan dan penyidikan.
"Tim pusat juga akan diperkuat dari Kementrian Komunikasi dan informatika, Kementrian Perhubungan , Kementrian Pertanian dan BP POM pusat," tukasnya.
Ia menjelaskan, tujuan dari kedatangan tim ini adalah sebagai lanjutan dari rapat kordinasi teknis yang dilakukan di Jakarta pada beberapa waktu yang lalu.
"Pemerintah Aceh menginginkan agar Krueng Geukeuh dapat ditetapkan sebagai salah satu dari pelabuhan impor produk tertentu, dan pusat sudah menyetujuinya. Dan langkah pengkajian ini adalah untuk memastikan kesiapan pelabuhan tersebut," tandasnya.
wapada online
[jemp]
Posting Komentar