(ANTARA FOTO/Rahmad) |
VIVAnews - Pemerintah akan mempercepat penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat kepada warga Aceh, khususnya yang menjadi korban bencana gempa bumi berkekuatan 6,2 Skala Richter beberapa waktu lalu.
Menko Kesra Agung Laksono mengatakan, selain BLSM, sejumlah instrumen bantuan masyarakat miskin akan dipercepat penyalurannya. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat juga akan digalakkan.
"Raskin disalurkan lebih cepat di dua kabupaten, kita dorong. Bantuan siswa miskin juga," kata Agung di kantor presiden, Jakarta, Senin 8 Juli 2013.
Menko Kesra Agung Laksono mengatakan, selain BLSM, sejumlah instrumen bantuan masyarakat miskin akan dipercepat penyalurannya. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat juga akan digalakkan.
"Raskin disalurkan lebih cepat di dua kabupaten, kita dorong. Bantuan siswa miskin juga," kata Agung di kantor presiden, Jakarta, Senin 8 Juli 2013.
Menurut data yang dihimpun hingga hari ini terdapat sebanyak 58.809 jiwa atau 14.183 KK warga yang mengungsi akibat bencana gempa bumi di Aceh. Sekitar 15 ribu rumah di dua kabupaten yang terkena dampak paling besar dari bencana gempa bumi itu pun rusak.
Selain itu, lebih dari 150 sekolah rusak, begitu pula tempat ibadah dan satu kantor kepala desa. Pemerintah saat ini langsung mengambil langkah melakukan rehabilitasi terhadap bangunan-bangunan dan infrastruktur yang rusak.
"Pemerintah sudah memutuskan akan membantu rumah-rumah yang rusak, baik rusak ringan maupun rusak berat. Berapa jumlah bantuan yang akan diberikan per rumah, sedang dalam penghitungan," tuturnya.
Agung menambahkan, warga Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah memilih mengungsi di dekat rumah mereka, seperti di halaman depan rumah. Bukan di dalam tenda besar pengungsian.
"Sehingga diperlukan tenda-tenda untuk keluarga yang disebar di dua kabupaten tersebut," katanya.
Langkah rehabilitasi terhadap bangunan-bangunan dan infrastruktur yang rusak akan dipercepat. Pola pemberian bantuan kira-kira akan sama seperti pada saat bencana meletusnya Gunung Merapi dulu.
Masyarakat bisa menggunakan bahan-bahan yang masih baik untuk membangun kembali rumah mereka. Mereka juga akan diberi petunjuk bagaimana membangun rumah yang baik dan kokoh.
"Akan digelar operasi pasar murah bahan bangunan, didorong dari pabrik-pabrik bahan bangunan di Aceh, untuk bisa bantu masyarakat di sana mendapatkan bahan yang murah dengan kualitas yang baik dan meringankan mereka," tuturnya.
Hingga saat ini, akibat bencana gempa bumi berkekuatan 6,2 Skala Richter, tercatat sebanyak 40 orang meninggal dunia, lima orang hilang, dan ribuan orang menderita luka-luka.
"Pemerintah sudah memutuskan akan membantu rumah-rumah yang rusak, baik rusak ringan maupun rusak berat. Berapa jumlah bantuan yang akan diberikan per rumah, sedang dalam penghitungan," tuturnya.
Agung menambahkan, warga Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah memilih mengungsi di dekat rumah mereka, seperti di halaman depan rumah. Bukan di dalam tenda besar pengungsian.
"Sehingga diperlukan tenda-tenda untuk keluarga yang disebar di dua kabupaten tersebut," katanya.
Langkah rehabilitasi terhadap bangunan-bangunan dan infrastruktur yang rusak akan dipercepat. Pola pemberian bantuan kira-kira akan sama seperti pada saat bencana meletusnya Gunung Merapi dulu.
Masyarakat bisa menggunakan bahan-bahan yang masih baik untuk membangun kembali rumah mereka. Mereka juga akan diberi petunjuk bagaimana membangun rumah yang baik dan kokoh.
"Akan digelar operasi pasar murah bahan bangunan, didorong dari pabrik-pabrik bahan bangunan di Aceh, untuk bisa bantu masyarakat di sana mendapatkan bahan yang murah dengan kualitas yang baik dan meringankan mereka," tuturnya.
Hingga saat ini, akibat bencana gempa bumi berkekuatan 6,2 Skala Richter, tercatat sebanyak 40 orang meninggal dunia, lima orang hilang, dan ribuan orang menderita luka-luka.
Korban luka dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Takengon, beberapa di antaranya juga dirujuk ke Lhoksemawe dan Banda Aceh, bahkan Medan, Sumatera Utara. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar