Presiden SBY |
Ucapan keprihatianan Presiden SBY itu disampaikan Kepala Badan Nadional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif yang diperintah langsung oleh Presiden RI melihat lokasi bertemu dengan korban gempa dan masyarakat setempat pada Kamis malam (4/7) hingga Jumat (5/7) pukul 02.30 Wib.
Sebelumnya melalui akun twitternya @SBYudhoyono, Presiden SBY mengaku telah menerima laporan Menko Kesra Agung Laksono dari Aceh, kemarin, bahwa tanggap darurat terus dilaksanakan. “Saya instruksikan agar semua bekerja dengan sebaik-baiknya,” kata Presiden SBY, kemarin.
Menurut Presiden SBY, pemerintah terus berupaya mengatasi asap dan kebakaran ladang di Riau, serta dampak gempa bumi di Aceh.
Bantu Rumah Warga
Kepala BNPB Syamsul Maarif saat melihat kondisi bangunan yang rusak di beberapa titik di Kec Ketol, Kab Aceh Tengah mengatakan, emerintah akan membantu masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan. Data kerusakan rumah masih dalam proses pendataan.
Dalam kesempatan itu, Kepala BNPB Maarif mengapresiasi pemerintah daerah setempat yang dibantu oleh TNI dan POLRI karena telah melakukan respon darurat pada periode 72 jam pertama secara baik.
“Wilayah-wilayah yang terisolir karena jalan longsor telah berhasil diakses dan mencapai masyarakat yang terdampak gempa,” ungkap Syamsul yang menekankan pengadaan tenda yang harus segera dipenuhi mengingat banyak masyarakat yang masih trauma untuk tinggal di rumah yang masih bisa ditempati.
Kepala BNPB menunjuk Dandim setempat sebagai incident commander untuk membantu bupati dalam penanggulangan bencana ini. Saat ini masih dilakukan verifikasi mengenai jumlah korban dan kerusakan pasca gempa bumi tersebut. Upaya pemerintah yang dilakukan antara lain pengerahan personil untuk penanganan darurat bencana yang terdiri dari unsur TNI, POLRI, BNPB, BPBD, SAR, RAPI, dan dinas pemerintah terkait.
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengemukakan, bantuan logistik terus didistribusikan. BPBA Aceh dan instansi terkait kemarin (Rabu, 3/7) memberikan bantuan kepada BPBA Bener Meriah dan BPBA Aceh Tengah. Bantuan yang diberikan ke Aceh Tengah berupa: beras 1,5 ton, mie instan 210 dus, air mineral 210 dus, minyak goreng 180 kg, sarden 180 buah, saus sambal 192 buah, gula 1.050 kg, kecap 192 buah, selimut 200 lembar, kelambu 100 lembar, dan daster/pakaian wanita 400 lembar.
Bantuan yang sama diberikan kepada BPBA Benar Meriah berupa beras 1,5 ton, mie instan 210 dus, minyak goreng 180 kg, sarden 240 buah, saus sambel 240 buah, gula 1.050 kg, kecap 240 buah, selimut 200 lembar, dan kelambu 189 lembar.
Dinas Sosial Kab Aceh Tengah dan Kab Bener Meriah telah mengeluarkan masing-masing 2 ton beras untuk penanganan awal. Kementerian Sosial mengirimkan bantuan berupa beras 30 ton, sarden, tenda gulung, tenda family, tenda pengungsi, matras dan genset dengan nilai total bantuan sebesar Rp. 2,1 miliar.
Kebutuhan mendesak yang diperlukan bagi pengungsi saat ini, menurut Sutopo, adalah tenda, selimut, tikar/karpet/matras, pakaian, dan sembako. Bantuan dapat disalurkan langsung ke BPBA Bener Meriah dan BPBA Aceh Tengah.
Sumber: setkab.go.id
[jemp]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar