Pengungsi Korban Gempa |
Hingga lima hari pasca gempa 6.2 SR yang melanda bagian tengah wilayah Provinsi Aceh, tim medis belum mampu memberikan pelayanan kepada seluruh warga yang saat ini berada di posko-posko pengungsian, Minggu (7/7/2013).
Zainal, Koordinator relawan dari Pecinta Alam Aceh regional Sumatra megungkapkan, di beberapa posko pegungsi, penangganan medis yang didapat oleh warga terlihat tidak maksimal. “Tidak ada tim medis yang stay di posko pegungsian,” terangnya.
Zainal menambahkan, tim medis dari Dinas Kesehatan hanya mengunjugi dengan ambulance setengah hari saja untuk menangani pegungsi sedangkan pada malam tidak ada tim medis di beberapa titik pegungsi.
“Tiap malam ada pegungsi yang meminta obat untuk keluarganya yang sakit, bahkan pihak keamanan dari Polri yang membuka posko di desa tersebut meminta kami (relawan-red) untuk menangani warga posko yang sakit karena tidak adanya tim medis di Desa Bah ini,” ujar Zainal.
Zainal menjelaskan, tim relawan dari Pecinta Alam Aceh juga harus membentuk tim medis untuk menanggani pegungsi yang sakit khususnya pada malam hari.
“Kalau untuk pertolongan pertama kami memang memiliki dasar, namun untuk penyakit yang membutuhkan penanganan khusus kami ya kurang paham. Oleh karena itu kami berharap agar dinas terkait dapat menugaskan satu atau dua orang anggotanya di setiap posko pengungsian,” harap Zainal.
Zainal juga menambahkan saat ini kondisi warga khususnya balita, sudah mulai diserang berbagai penyakit, seperti demam, diare dan hernia.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh relawan dari HMI Cabang Aceh Tengah yang berposko di Desa Simpang Juli, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah,
Zainal mengungkapkan, pihaknya sudah mendatangi Posko Induk tim medis untuk meminta agar tim medis disiagakan diseluruh posko pengungsian selama 24 jam. ”Namun pihak medis tidak bisa bisa memenuhinya dengan alasan keterbatasan personil,” terang Zainal. (Ndar)
Sumber: Acehlink
[jemp]
Posting Komentar