Home

Kamis, 01 Agustus 2013

Kepala BPS: Kenaikan BBM dan Transportasi Dongkrak Inflasi Juli pada Angka 3,29 Persen

Kepala BPS Suryamin
Jakarta - Menurut Kepala BPS Suryamin, penurunanekspor Juni 2013 disebabkan oleh menurunnya ekspor nonmigas sebesar 9,26 persen dari 13.207,1 juta dollar AS menjadi 11.984,4 juta dollar, demikian juga ekspor migas turun sebesar 5,81 persen, dari 2.926,3 juta dollar AS menjadi 2.756,3 juta dollar AS. 

“Penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor minyak mentah sebesar 21,04 persen menjadi 843,9 juta dollar AS, dan ekspor hasil minyak sebesar 7,50 persen menjadi 334,3 juta dollar AS, sementara ekspor gas meningkat sebesar 5,48 persen  menjadi 1.578,1 juta dollar AS.

 Volume ekspor migas Juni 2013 terhadap Mei 2013 untuk minyak mentah dan hasil minyak turun masing-masing sebesar 21,58 persendan 4,22 persen, sedangkan gas naik sebesar  4,24 persen. Sementara itu, harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia naik dari 99,01 dollar AS per barel pada Mei 2013 menjadi  99,97 per barel  dollar AS pada Juni 2013.

Suryamin juga mengemukakkan, ekspor nonmigas Juni 2013 mencapai 11,98 miliar dollar AS, turun 9,26 persen dibanding Mei 2013, demikian  juga bila dibanding ekspor Juni 2012 turun 4,44 persen.
Ia menyebutkan, penurunan terbesar ekspor nonmigas Juni 2013 terjadi pada bahan bakar mineral sebesar 359,0  juta dollar AS, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada bubur kayu/pulp sebesar 12,1 juta dollar AS.

Ekspor nonmigas ke Cina pada Juni 2013, menurut Suryamin, mencapai angka terbesar yaitu 1,54 miliar dollar AS, disusul Jepang 1,31 miliar dollar AS dan Amerika Serikat 1,28 miliar dollar AS, dengan kontribusi ketiganya mencapai 34,49 persen.  Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar 1,39 miliar dollar AS. 

Adapun mengenai impor, Kepala BPS Suryamin menjelaskan,  nilai impor Indonesia Juni 2013 tercatat 15.587,3 juta dollar AS atau turun 1.073,2 juta dollar AS (6,44 persen) dibanding impor Mei 2013. Menurunnya nilai impor tersebut lebih disebabkan oleh  penurunan nilai impor nonmigas sebesar 1.166,6 juta  dollar AS  (8,82 persen). Di sisi lain impor migas justru meningkat 93,4 juta dollar AS atau 2,72 persen menjadi sebesar 3.528,9 juta dollar AS. 

Lebih lanjut Suryamin memaparkan, peningkatan impor migas disebabkan oleh naiknya nilai impor minyak mentah dan gas masing-masing sebesar 98,8 juta dollar AS (9,71 persen) dan 2,7 juta dollar AS (1,23 persen). Sebaliknya impor hasil minyak menurun  sebesar 8,1 juta dollar AS (0,37 persen).

“Selama Januari–Juni2013, nilai impor Indonesia mencapai 94.361,9 juta dollar AS atau mengalami penurunan sebesar 2.087,3 juta dollar AS (2,16 persen) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.  Penurunan terjadi pada impor nonmigas sebesar 2.755,0 juta dollar AS atau 3,67 persen, sedangkan impor  migas justru mengalami peningkatan sebesar 667,7 juta dollar AS (3,11 persen),” papar Suryamin.

Dari total impor Indonesia Juni 2013, impor bahan baku/penolong memberikan peranan terbesar, yaitu 75,73 persen (11.803,9 juta dollar AS), diikuti oleh  barang modal 16,49 persen (2.570,7 juta dollar AS), dan barang konsumsi 7,78 persen (1.212,7 juta dollar). 

“Dibandingkan Mei 2013, impor barang konsumsi dan barang modal pada Juni 2013 mengalami penurunan masing-masing sebesar 5,73 persen dan 9,52 persen,” jelas Suryamin. 

Sementara impor bahan baku/ penolong menurun 5,82 persen. Sebaliknya, jika dibanding Januari−Juni 2012, nilai impor barang konsumsi dan barang modal  mengalami penurunan masing-masing 5,00 dan 18,77 persen. Bahan/baku penolong mengalami peningkatan 2,70 persen. (Humas BPS/ES)

Sumber: setkab.go.id
[jemp]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar