Bireuen – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Pusat Partai Nasional Aceh (PNA), Sofyan Dawood meminta kepada segenap pengurus, kader dan simpatisan PNA agar tidak mencampur adukkan antara perjuangan dengan partai.
“Tolong dipahami dan dimengerti bahwa perjuangan adalah perjuangan. Sedangkan PNA adalah partai politik. Jadi jangan campur adukkan perjuangan dengan partai,” ujar mantan Juru bicara GAM wilayah Pase ini dihadapan ratusan kader dan simpatisan PNA kabupaten Bireuen dalam suatu rapat konsolidasi partai, Selasa (20/08/2013) kemarin di aula Hotel Bireuen Jaya.
Sofyan Dawood yang didampingi Tgk H Yahya Abdullah dan Tgk Ilyas Bada juga mengingatkan kader maupun simpatisan PNA agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat mencederai nilai demokrasi dalam pemilu legislatif tahun 2014 mendatang.
“Kalau kita semua menginginkan PNA menang dalam pemilu tahun 2014, maka kita harus merangkul semua rakyat, dan jangan sampai terjadi intimidasi terhadap rakyat,” pesannya dengan nada tegas.
Ia menambahkan, PNA adalah Partai untuk menampung aspirasi masyarakat yang ingin berpolitik praktis. Pengurus maupun pendiri partai ini tidak hanya dari mantan GAM, tetapi juga masyarakat lainnya, baik di Aceh maupun luar Aceh.
“PNA adalah partai lokal yang terbuka kepada siapapun, baik masyarakat Aceh maupun luar Aceh dan selalu mengedepankan proses – proses demokrasi, karena partai ini dibangun dengan sistem musyawarah,” pungkasnya.
Selanjutnya, Ketua DPW-PNA Kabupaten Bireuen Samsul Bahri alias Tiong disela-sela rapat konsolidasi tersebut kepadaWartaAceh.com mengatakan, dalam Pemilu 2014 mendatang ia menargetkan 30 persen kursi untuk Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bireuen.
“Kami (PNA) menargetkan 30 persen atau 17 kursi di DPRK Bireuen, agar disetiap kecamatan akan ada satu wakilnya dan kami tidak mau muluk-muluk memasang target,” kata mantan Kombatan GAM ini seraya menambahkan, untuk DPRA ditargetkan 1-3 kursi diperoleh PNA Kabupaten Bireuen.[wartaaceh.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar