Maya menunggu di ruang tamu, manakala rakannya bersiap melayani pelanggan. @Harian Metro Malaysia |
Dalam versi onlinenya di alamat hmetro.com.my yang dipublikasikan hari ini, 6 Oktober 2013, Harian Metro menulis tentang kegiatan sambilan delapan gadis asal Aceh di sana. Laporan itu diberi judul, "Dua Wajah Gadis Aceh."
"Kalau datang siang, orang lain layan abang. Kalau abang datang malam, kami pula layan abang. Biasalah, kami kerja di kilang dan terpaksa mengikut shift (giliran bekerja). Bila dah balik kerja kilang, baru boleh buat kerja ini," kata Maya, 26 tahun, seperti dikutip Harian Metro.
Maya disebutkan melakoni pekerjaan "mengurut dan menjual tubuh" secara sambilan di rumah kos sederhana di Sunway Mentari, Bandar Sunway.
Disebutkan, rumah kos itu tidak terlihat seperti rumah pelacuran karena penghuninya menyamarkannya sebagai asrama pekerja pabrik.
"Khidmat gadis Aceh berkenaan mendapat sambutan hangat pelanggan, terutama warga asing, berikutan ia sukar diperoleh berbanding gadis wilayah lain dari Indonesia," tulis Harian Metro.
Wartawan Harian Metro meliput kegiatan terselubung itu dengan menyamar sebagai pelanggan.
Di Aceh, berita ini telah menimbulkan kehebohan di jejaring sosial facebook. Ada yang tidak yakin kebenaran berita itu, ada pula yang menyebutnya sebagai aib sehingga tidak perlu diberitakan dan disebarluaskan.
Pemilik akun facebook Marwan A Rahman misalnya berkomentar,"Benar atau tidak orang Aceh, kita tdk tahu, tetapi berita ini menjadi sebuah peringatan bahwa bisnis prostitusi bisa menjerat siapa saja jika tdk memiliki iman dan ketaqwaan!"
Sumber: AtjehPost.com
Posting Komentar