Tips Dan Trik

Mengenal Kawasan Danau Marpunge Gayo Lues

Danau Marpunge. (Foto : Adwin Maulana_galapalh.blogspot.com)
WISATA Marpunge berada di Dusun Simolanga Kecamatan Puteri Betung Penosan Kabupaten Gayo Lues – Aceh. Masyarakat setempat umumnya suku gayo dan bekerja sebagai petani. Hampir 90 % penduduknya adalah petani. Masyarakat setempat mengusahakan ladangnya dengan tanaman kopi, dan kemiri. Sebagian merupakan pekerja dan bukan pemilik lahan. Hasil pertanian tersebut dijual pada saat hari pekan (market day).
Untuk mencapai danau ini, biasanya wisatawan memulai perjalanan dari Dusun Simolanga melintasi kawasan hutan selama 2 hari perjalanan dan 1 hari perjalanan untuk kembali. Dusun Simolanga berjarak sekitar 10 km dari Desa Balelutu kearah Blang Kejeran atau 42 km dari Kutacane (ibukota Aceh Tenggara).
Kawasan ini tergolong masih alami. Perjalanan terkadang harus menanjak, mendaki dan menyusuri punggungan bukit dengan kemiringan mencapai 45 % – 60 % serta harus melintasi anak sungai (dengan lebar 2 m, berada diantara padang pasir dan danau).
Perjalanan menembus hutan ini diperkirakan sejauh 17 km. Fasilitas wisata yang tersedia berupa jalan setapak dan tempat pemandian air panas ukuran 4X8 meter dalam bentuk bak mandi, serta tempat peristirahatan berupa rumah terbuka ukuran 4X6 meter sebanyak 2 unit.
Berdasarkan Schmidt dan Ferguson kawasan ini termasuk tipe iklim A. Hampir sepanjang tahun terjadi hujan dengan intensitas tertinggi pada bulan September – Nopember. Temperatur minimum 21ºC dan maksimum 28,2 ºC. Topografinya termasuk tipe dataran rendah dan pegunungan, dataran landai dan bebatuan disekitar air panas Marpunge serta tipe dataran ekosistem dataran tinggi dan pegunungan disamping itu topografi landai dan berbukit disekitar danau Marpunge.
Kawasan ini merupakan habitat bagi berbagai jenis satwa yang sebagian besar dilindungi. Sebelum tahun 1985, kawanan gajah liar sering turun dan masuk melintasi areal Dusun ini hampir setiap tahun. Namun sejak tahun 1992, kalaupun kawanan gajah liar melintasi areal ini, mereka hanya sampai dibatas dusun.
Di kawasan ini juga menjadi tempat tumbuh berbagai jenis tumbuhan yang khas dan unik sepertti rafflesia dan kantung semar. Vegetasi khas hutan hujan tropis akan dijumpai setelah 2,5 jam berjalan kaki dari dusun memasuki hutan. Setelah sekitar 7 jam perjalanan trekking, akan ditemukan kawasan padang pasir seluas 4 ha. Kawasan padang pasir ini mengandung batu kapur yang beraroma belerang. Kawasan ini berada pada ketinggian 1450 m dpl.
Danau Marpunge berjarak sekitar 1,5 jam perjalanan kaki dari kawasan padang pasir. Berada pada ketinggian 1750 m dpl dengan luas mencapai 8 ha dan kedalaman air dibagian tengah danau mencapai 7,5 meter. Volume air cenderung konstan, dan air danau ini mengalir pada sebuah anak sungai yaitu Sungai Marpunga.
Di bagian hulu sungai Marpunga terdapat sumber air panas yang tidak akan dilewatkan wisatawan saat berkunjung ke daerah ini. Temperatur airnya panas dapat mencapai 90ºC di dekat sumbernya dan berangsur-angsur hangat kuku di bagian hilirnya karena telah bercampur dengan air sungai. Lokasi air panas ini berada pada ketinggian 1.250 m dpl. Lokasi Gua berada dekat dengan obyek air panas danau Marpunga. Menikmati keindahan alam pegunungan dengan panorama sumber air panas dan bebatuan.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan berupa mandi air panas karena adanya perpaduan antara sungai (air dingin) yang mengalir dan airan air panas sehingga sangat baik untuk terapi kesehatan, out bond , berkemah dan mandi di pancuran setinggi 2 meter dapat dilakukan di lokasi wisata ini serta menikmati panorama danau. Berenang sambil menikmati pemandangan panorama alam yang sejuk dengan ketinggian. Selain itu danau Marpunge kelihatan hening karena berada diatas bukit.

Sumber: lintasgayo.co
Share this post :

Posting Komentar

 
Design By: Keude.Net | Support | CSS
Copyright © 2013. www.Aceh.us - menerima kiriman tulisan dan foto melalui email : Acehinfocom@yahoo.com
Pedoman Media Siber
INFO IKLAN