Drs. Tgk. H. Ghazali Mohd. Syam |
"Kefakiran dan kemiskinan sangat dekat dengat kufur. Maka tidak heran banyak orang Islam di Aceh belakangan ini sangat mudah terjebak dan terpengaruh dengan aliran sesat dan bahkan permutadan karena dibujuk dan di iming-iming dengan kekayaan materi," tuturnya saat membuka acara lokakarya ulama-ulama terhadap ekonomi syariat MPU Aceh Tahun, Kamis, (24/10/2013) di gedung Serbaguna Tgk. H. Abdullah Ujong Rimba MPU Aceh.
Penomena hari ini, sambung Ghazali, bahwa pola pikir masyarakat muslim seringkali cenderung beranggapan bahwa menderita di dunia atau menjadi orang miskin akan memudahkan untuk masuk syurga sehingga akan terjadi salah dalam penafsiran seperti pemahaman tentang orang muslim hanya berpikir untuk kehidupan akhirat semata.
"Hal ini disebabkan karena pemahaman yang tidak utuh terhadap ajaran Islam dan masih mengakarya mental fatalis atau menyerah kepada nasib, sehingga mengakibatkan banyak potensi ekonomi yang terabaikan dan tidak termamfaatkan secara optimal. Padahal Islam telah memerintahkan agar keseimbangan antara urusan kehidupan dunia dan akhirat,", imbuhnya.
Ghazali menegaskan, tidak melupakan urusan dunia demi meraih akhirat semata, begitu juga sebaliknya tidak mementingkan dunia dengan melupakan kehidupan di akhirat.[006]
Sumber: TheGlobeJournal.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar