Sejumlah jamaah haji berdoa di bukit Jabal Rahmah saat melaksanakan ibadah wukuf di Arafah, Senin (14/10). (AP/Amr Nabil) |
Adalah Naffesa Al-Qurmazi (70 tahun), jamaah haji asal Tunisia yang mendapat keistimewaan itu. Setelah mengalami kebutaan, tak bisa melihat selama 18 bulan, ia kembali bisa melihat tepat setelah selesai melakukan wukuf di Arafah.
Satu setengah tahun yang lalu, ia mengalami stroke dan terjadi kerusakan pada matanya. Dokter yang merawatnya mengatakan ia tak punya lagi harapan untuk bisa melihat karena stroke yang dialaminya sangat parah, juga usianya yang telah lanjut.
Keajaiban setelah menunaikan rukun haji ini hampir tak bisa dipercaya. Ibu dari dua anak laki-laki dan tiga perempuan ini bisa pulang kembali ke negaranya dengan mata yang bisa melihat kembali.
“Aku tak pernah putus harapan, selalu percaya Allah pasti akan menjaga hamba-Nya. Aku terus berdoa sepanjang waktu agar Allah SWT bisa mengembalikan penglihatan saya,” katanya, Ahad (20/10), dilansir dari Saudigazete.
Saat di Padang Arafah, ia pun berdoa dengan lebih rajin. Ia selalu yakin Tuhannya tak akan pernah mengecewakannya. “Saat berdoa di Arafah, tiba-tiba aku bisa mulai melihat. Ketika jamaah lainnya berada di tenda, aku pun menangis karena sangat bahagia dan terus menyerukan Allahu Akbar,” ujarnya.
Saat berangkat haji dari Tunisia dulu, ia punya satu mimpi, ingin melihat situs-situs suci ketika berhaji, seperti Masjidil Haram dan tempat lainnya di Makkah dan Madinah. “Alhamdulillah sekarang aku bisa melihat dan berjalan tanpa bantuan dari siapapun lagi,” katanya.
Saat penglihatannya kembali, ia sangat gembira. Kala melihat jamaah lain memenuhi padang pasir tersebut, ia sangat terharu, bisa menyaksikan hal yang tadinya adalah hal yang mustahil baginya. “Allah memberikan keajaiban, dengan mengembalikan penglihatan saya di tempat yang paling suci di bumi,” ujarnya.
Sumber: ROL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar