![]() |
(WOL Photo/Hendro Koto) |
"Terkadang Polri memang ceroboh membiarkan aparatnya berpakaian sipil menenteng senjata laras panjang dalam menjalankan tugas," katanya kepada Waspada Online, hari ini.
Menurutnya, penggunaan senjata laras panjang oleh personil Polri berpakaian bebas dapat menimbulkan kerancuan. "Dalam menjalankan tugas, personil Polri berpakain sipil hanya boleh menggunakan senjata, namun senjata laras pendek," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Kasat Intelkam Polresta Banda Aceh Kompol Ade Adriansyah Syahputra dalam pembubaran aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Unsyiah Peduli Rakyat yang digelar di depan gedung DPR Aceh, turut serta dalam pembubaran aksi. Dan bahkan Kasat tersebut terlihat garang menenteng senjata laras panjang dan berpakai sipil dalam pembubaran aksi mahasiswa tersebut.
Karena itu, IPW menyesalkan sikap Polda Aceh, terutama jajaran Polresta Banda Aceh yang membiarkan 'Pasukan sipilnya'memegang senjata laras panjang. "Aceh merupakan daerah rawan konflik, tata cara dan prosedur penanganan dan pembubaran aksi massa seharusnya dapat dilakukan lebih elegan dan sesuai dengan standar dan prosedur yang ada," tandasnya.
sumbet: waspada online
Posting Komentar