LHOKSEUMAWE (AcehInfo): Para kontraktor lokal menuding Pamerintah Aceh mengabaikan pembayaran proyek tanggap darurat yang telah dibangun tahun 2010. Pada hal, proyek tersebut diusulkan masyarakat untuk menanggulangi bencana alam di kawasan pedalaman.
Direktur Agra Wisesa Widiyatama, T.Iskandar kepada AcehInfo, Rabu (13/2) menjelaskan, pembangunan tebing sungai penahan banjir Sungai Cot Trieng, Kecamatan Muara Satu, Pemko Lhokseumawe, sampai sekarang masih belum jelas pembayarannya. proyek dibangun awal 2010 diusulkan warga untuk mengatasi banyir luapan Sungai Cot Trieng.
“Karena banjir luapan, sekitar 50 hektare sawah di tiga kecamatan tidak bisa difungsikan,” jelas T.Iskandar. Namun setelah tanggul sungai dikerjakan, areal sawah di Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe sudah dapat difungsikan.
Pembangun sudah selesai akhir 2010, namun ironisnya, Dinas Penggairan Provinsi Aceh belum menyelesaikan pembayaran. Proyek tersebut sesuai aturan yang dikeluarkan SKPK. Namun pembayarannya, masih mengambang. Kondisi serupa juga terjadi pada pembangunan penahan tembing sepanjang 28 km di Pulo ie, Kreung Kapeh, Aceh Selatan.
Direktur Nasma Jaya, T.Laudin juga mengatakan, Pembangunan beronjong Blang Dalam, Kecamatan Nisam, Aceh Utara dan pembangunan penahan abrasi Krueng Tiro di Pidie juga belum dibayar. Bronjong Blang Dalam dibangun untuk mencegah abrasi sungai di perkampungan warga. Namun setelah selesai dibangun pada tahun 2010, belum dilakukan pembayaran.(Faizal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar