ACEH UTARA (AcehInfo): Seluas 1.968 hektare lahan sawah warga Nisam, Aceh Utara tidak produktif akibat terlantar pembangunan waduk Batei Pila. Proyek dibangun sejak tahun 2008, belum berfunsi sehingga lahan sawah warga mengalami krisis air.
Foto:Ilustrasi |
Mantan Kepala Dusun Batei Pila, Abdul Manaf, Selasa (19/3) menjelaskan, seharusnya waduk yang dibangun sejak lima tahun yang lalu, sudah bisa dimanfaatkan para petani. Lahan sawah yang bergantung dengan aliran irigasi waduk Batei Pila mencapai 1.968 H. Akan tetapi akibat pembangunan diterlantarkan, lahan sawah menjadi tidak produktif.
Menurut Dinas Pengairan, Sumber Daya Mineral (PSDM) Aceh Utara, anggaran direalisasikan secara bertahap sejak 2008. Total anggaran sampai realisasi tahun 2011 mencapai Rp7 M lebih. Namun dengan dana tersebut, waduk belum mampu mengairi sawah mereka.
Sementara itu, Imum Mukim Nisam, Juanda menilai pembangunan waduk Batei Pila tidak sesuai dengan anggaran yang telah direalisasikan. “Baru dibangun satu unit pintu air kecil, penimpunan dan saluran hanya sekitar 300 meter. Dengan dana sebanyak itu sangat tidak sesuai,” kata dia. Penilaian Juanda ikut diamini Imum Mukim Nisam Antara, Abdulah.HR .
Plt.Camat Nisam, Fauzan, S.Stp juga menjelaskan, warga Nisam meminta waduk tersebut harus segera diselesaikan. “Kami telah memasukan permohonan warga dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) Kabupaten Aceh Utara,” jelasFauzan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar