Tips Dan Trik

Tiga nelayan Aceh sebulan terdampar di perairan India

Ilustrasi, Foto: Antara
JAKARTA - Tiga dari empat orang nelayan asal Aceh yang terombang-ambing di laut sejak November 2012 hingga terdampar di kepulauan Andaman-Nicobar, India, berhasil selamatkan. Mereka segera dipulangkan ke kampung halamannya.

Berdasar surat elektronik dari KBRI New Delhi, hari ini, tiga nelayan itu bernama Muhibpudin (27), Safari (30) dan Basri (28). Ketiganya ditemukan terdampar di Pulau Tillong Chong yang merupakan salah satu pulau di Andaman and Nicobar oleh patroli Coast Guard Dornier of Andaman Nicobar pada 18 Januari 2013.

"Atas kerjasama antara Kementerian Luar Negeri RI dan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, ketiga nelayan tersebut dijadwalkan akan tiba di Banda Aceh pada tanggal 19 Maret 2013," jelas Safrigita Novianto, Sekretaris Ketiga Protokol dan Konsuler KBRI New Delhi.

Sedangkan nelayan atas nama Baka (40), dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit lambung setelah 37 hari perahu pencari ikan yang ditumpangi hanyut di laut lepas. Menurut keterangan Basri, pamannya tersebut meninggal dunia pada 4 Desember 2012 dan dikubur dengan cara dihanyutkan ke laut bersama bersama pakaiannya.

"Ini dilakukan untuk mencegah jenazah membusuk dan menularkan penyakit," jelas Safrigita.

Masih mengutip keterangan ketiga nelayan, dia menuturkan pelayaran naas itu bermula pada 10 November 2012. Empat orang nelayan asal Banda Aceh tersebut pergi melaut melalui Pelabuhan Lhokseumawe untuk menangkap ikan di sekitar perairan Indonesia menggunakan perahu kecil.

Setelah lima hari melaut di perairan Indonesia, pada 16 November 2012, mesin perahu yang ditumpangi mengalami kerusakan. Ketika diperbaiki mesin justru lepas dan tenggelam dan sejak itu kapal terombang-ambing di lautan hingga terseret arus dari perairan Indonesia hingga India.

Pada 23 Desember 2012, kapal menghantam batu karang di Pulau Tillong Chong yang merupakan salah satu pulau di Andaman and Nicobar. Berbekal air minum yang tersisa, bahan bakar dan peralatan memasak, mereka mencoba bertahan hidup di pulau itu dengan memakan buah kelapa, ikan dan kerang yang menempel di batu.

"Pada tanggal 13 Maret 2013, dilakukan serah terima ketiga nelayan dimaksud antara Inspektur Solomon Samuel dari Office of the Foreigners Registration Officer (FRO) Andaman and Nicobar Islands kepada KBRI New Delhi di Port Blair," sambung Safrigita.

Sumber: waspada online
[jemp]
Share this post :

Posting Komentar

 
Design By: Keude.Net | Support | CSS
Copyright © 2013. www.Aceh.us - menerima kiriman tulisan dan foto melalui email : Acehinfocom@yahoo.com
Pedoman Media Siber
INFO IKLAN