REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bentrokan antarpenghuni Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Belawan, Medan, Sumatra Utara telah menwaskan delapan pengungsi Rohingya asal Myanmar. Kedelapan jenazah tersebut kini sudah dibawa ke Rumas Sakit Umum Daerah (RSUD) Pirngadi, tak jauh dari lokasi Rudenim.
"Ya betul ini kami sedang 'bereskan' jenazahnya," kata seorang petugas kamar mayar RSUD setempat, Bian, lewat sambungan telepon, Jumat (5/4).
Namun, ia enggan menjelaskan secara detail seperti apa kondisi para jenazah. Bian mengaku sedang sibuk mengurus delapan mayat tersebut bersama rekan-rekannya di RSUD Pirngadi.
"Semuanya (jenazah) laki-laki," ujar Bian sebelm memutus sambungan telepon dari Republika.
Sebelumnya diberitakan bentrokan yang melibatkan puluhan pengungsi pecah di Rudenim tersebut sejak Kamis (4/4) malam hingga Jumat (5/4) dini hari WIB. Selain menewaskan delapan orang, 21 pengungsi Rohingya lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.
"Ya betul ini kami sedang 'bereskan' jenazahnya," kata seorang petugas kamar mayar RSUD setempat, Bian, lewat sambungan telepon, Jumat (5/4).
Namun, ia enggan menjelaskan secara detail seperti apa kondisi para jenazah. Bian mengaku sedang sibuk mengurus delapan mayat tersebut bersama rekan-rekannya di RSUD Pirngadi.
"Semuanya (jenazah) laki-laki," ujar Bian sebelm memutus sambungan telepon dari Republika.
Sebelumnya diberitakan bentrokan yang melibatkan puluhan pengungsi pecah di Rudenim tersebut sejak Kamis (4/4) malam hingga Jumat (5/4) dini hari WIB. Selain menewaskan delapan orang, 21 pengungsi Rohingya lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.
Reporter : Gilang Akbar Prambadi |
Redaktur : Citra Listya Rini |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar