“Beliau tidak pernah marah, semua masalah dihadapi beliau dengan senyuman. Selain itu, apapun yang diajarkannya kepada kami, mudah diingat dan dipahami,” ujar Zulfahmi, santri kelas tiga, kepada ATJEHPOSTcom, Selasa 30 April 2013.
Dia mengatakan Abu Panton salah seorang ulama besar Aceh yang menjadi penuntun umat, melalui setiap kata-kata yang diucapkannya.
Abu Panton meninggal dunia pada Senin 29 April 2013, sekitar pukuil 18.30 Wib, di Rumah Sakit Herna di Medan. Ia meninggal akibat menderita stroke. Almarhum sudah masuk rumah sakit sejak 27 November 2012. Sebelum dibawa ke Rumah Sakit di Medan, Abu dirawat di Rumah Sakit Bunga Melati Lhokseumawe dan sempat dibawa ke rumah sakit di Penang, Malaysia.
Jenazah almarhum dibawa pulang Senin malam dan tiba di rumah duka, pukul 02.00 dini hari, Selasa 30 April 2013. Setibanya di rumah, jenazah langsung dimandikan dan disalatkan. Lalu sekitar pukul 11.00, jenazah baru dimakamkan di dalam komplek Dayah Ma’had ‘Aly Malikussaleh yang dikenal dengan nama Dayah Abu Panton.[](rz)
Sumber : AtjehPost.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar