Home

Kamis, 08 Agustus 2013

Bupati Aceh Tengah : Kita Harus Bangkit Dari Musibah

TAKENGON - Bupati Aceh Tengah, Ir H Nasaruddin MM menjadi khatib Shalat Idul Fitri 1434 Hijriah di Masjid Al Huda kecamatan Kute Panang, Aceh Tengah Kamis (8/8/2013). Kute Panang merupakan salah satu daerah yang mengalami kerusakan parah akibat musibah gempa pada Selasa 2 Juli lalu. Turut mengiringi bupati jajaran Muspika, tokoh masyarakat dan masyarakat kecamatan Kute Panang.

Meski dengan segala keterbatasan, sholat digelar di halaman masjid, karena musibah gempa, Masjid Al Huda mengalami kerusakan sehingga dibuat masjid darurat. Dengan dimpimpin oleh imam, yaitu ulama terkemuka setempat, para jamaah terlihat khusuk menunaikan sholat setiap 1 Syawal setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa.

” Harus disadari bersama, musibah gempa yang terjadi adalah adalah ujian dari ketaqwaan kita, kami selaku pimpinan daerah dalam kesempatan yang baik ini mengajak segenap masyarakat yang terkena musibah untuk menjalani cobaan ini dengan penuh ketabahan dan kesabaran serta keyakinan bahwa terdapat hikmah yang lebih besar dibalik bencana gempa yang menimpa daerah kita ,” kata bupati yang biasa disapa Pak Nas ini.

Selanjutnya, orang nomor satu di Aceh Tengah ini mengatakan bahwa Allah SWT telah memberikan pedoman kepada kita menghadapi musibah yang terjadi, ” Allah SWT telah mengatakan dalam firmannya di Surat Al Baqarah ayat 153, yang artinya, Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan sholat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar ,” ujarnya.

Besarnya perhatian dan bantuan dari berbagai pihak terhadap musibah gempa, kata Pak Nas harus diimbangi dengan semakin meningkatknya kebersamaan dan persaudaraan ” Jangan sampai kita lemah dan tercerai berai, sebaliknya kita harus bersatu dan bangkit bersama untuk melalui musibah ini” jelasnya.

Sebagaimana diketahui musibah gempa tercatat 35 jiwa meninggal dan 5 orang hilang, begitu juga 15.553 unit rumah mengalami kerusakan, 153 unit kantor pemerintahan rusak, 242 unit sarana kesehatan juga ikut rusak serta 381 unit sarana pendidikan dan 275 sarana ibadah rusak dan terakhir 155,32 kilometer infrasruktur jalan juga rusak. Warga terpaksa mengungsi dan harus menjalani puasa dan tarawih di bawah tenda pada bulan ramadhan.

” Kita bersyukur, hingga saat ini bantuan terus mengalir dan tawaran bantuan dari berbagai pihak terus berdatangan, namun demikian kita harus terus bangkit, bangkit dari rasa sedih dan menjadi semangat yang kuat, Pemerintah berusaha keras membangun kembali, agar keadaan kembali normal seperti biasa, keyakinan bahwa bencana ini datang dari Allah akan membuat kita bangkit ,” pungkas Bupati. (Ars)

Sumber : leuserantara.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar