Home

Rabu, 18 September 2013

Acheh ”Super” Bahagia, Sithon Djeut Tameutani

Foto Masjid Raya Baiturrahman di tahun 1910 – 1930
Pembagian Kekuasaan maupun Wewenang oleh Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif di Denmark yang sangat jelas dan tegas. Dimana, ketiga institusi tersebut berdiri sendiri-sendiri dan bersifat independen satu sama lain. Parlemen Nasional Denmark yang disebut Folketinget mengeluarkan Peraturan Pemerintah dibantu oleh Administrasi Negara yang bertugas memastikan pelaksanaan peraturan yang telah dibuat oleh parlemen. Dan institusi peradilan seperti Pengadilan Daerah, Pengadilan Tinggi, dan Mahkamah Agung bertugas memberikan penilaian dan keputusan hukum.

Segoh lom di sahkan sabaoh–saboh Qanun harus dipromosi kepada rakyat dan lembaga pendidikan untuk nyak  meufhom peu arti Qanun njang akan disahkannya le pemerintah, Satu-satu program ataupun Hukum Negara yang sudah diproduk oleh parlemen atau dewan rakyat terlebih dahulu mereka promosikan di siaran TV dan Radio kepada rakyat. Dan, bukan hanya kepada rakyat saja, tapi kepada lembaga pendididkan mulai dari tingkat atas sampai ke tingkat bawah untuk memahami dan menpelajari program ataupun Hukum Negara tersebut, sehingga tidak ada terjadi Pro dan Kontra dikalangan rakyatnya sendiri.
Lanskap di Centrum Kota Aalborg, Nordjyland
yaitu Kota terbesar ketiga di Denmark
Dalam satu program ataupun hukum negara, apa saja yang ingin diterapkan oleh parlemen atau dewan rakyat maka akan menghabiskan masa yang panjang untuk dimengerti oleh rakyatnya. Dan, apabila dewan rakyat sudah habis masa jabatan, berkerja dalam parlemen maka program yang sudah disain itu, akan diteruskan oleh dewan rakyat yang baru. Parlemen yang baru ini, nantinya akan terus membangun dan menimplementasi progrem ataupun hukum negara yang sudah didisain tersebut.

Kerja sama antara masyarakat dengan pemerintah sangat dekat. Mereka saling kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat mereka saling mempercayai dan memberi pendapat atau menerima pendapat sehingga memudahkan persoal-soalan dalam kerjasama pemerintah dan rakyat hingga tidak ada kegagalan didalam pemerintahan.

Begitu juga dalam bidang perekonomian Denmark adalah negara industri mereka menciptakan Produk Lokal dan Standar International. Dengan banyak produk–produk lokal di Denmark, disitu juga boleh menampung masyarakat setempat untuk berkerja.

Sistem kerja di Denmark dalam satu hari berkerja dalam 8 jam, dalam satu minggu 34 jam. Dan selama sebulan 136 jam, kita tidak boleh berkerja lebih dari 136 jam.

Udep di Denmark Istilah Geutanyoe Baje Zaket, Hidup di Denmark harus bayar pajak 39–40% dari hasil kerja kita dipotong untuk pajak. Dan, pajak dikelola oleh pemerintah dan dengan uang pajak ini, mereka menciptakan produk-produk lokal. Dimana, pajak itu dibagi kepada orang-orang yang tidak ada kerja atau orang yang sakit serta dibangun rumah sakit dengan uang pajak tersebut.

Kebahagiaan Ureng di Denmark, Hari Sabtu dan Hari Minggu semua tempat kerja dan kantor–kantor pemerintah dan sekolah ditutup semua. Disitulah mereka menikmati kebahagian hidup baik dengan keluarga ataupun dengan rakan-rakan.

Di Denmark Na Sistem Ferie, dalam satu tahun diberi cuti lima minggu atau sekitar satu bulan. Dimana, kita boleh melancong ke negara-negara lain dikarenakan kita mendapakan uang yang lebih sedikit dari biasa tanpa berkerja.
  
Denmark tidak menpunyai Sumber Daya Alam (SDA), seperti minyak dan gas alam, cadangan tambang lainnya tidak banyak contohnya batu bara. Tapi Denmark memproduksikan barang–barang impor dan mengolah  jadi produk Denmark, kemudian baru diekspor keluar Denmark lagi.

Denmark maju dibidang pertanian dan peternakan, perikanan dan pengolahan bahan makanan. Pertanian di Denmark mengalami empat bulan di musim panas. Tapi, sistem manajemen pertaniannya memproduksikan hasil yang luar biasa, dan setiap apa saja yang dikelola oleh petani mendapatkan hasil yang optmial. Dan, banyak hasil pertanian yang sudah ada tempat untuk diolah atau diproduksikan, kemudian diedarkan untuk national ataupun international.

Sistem yang dijalankan dengan kebersamaan sangat membantu perekonomian Denmark. Dan, ada dorongan–dorongan dari pemerintahan yang mengatur administrasi negara kepada ekonomi rakyat.

Denmark adalah salatu negeri dibagian Kutub Utara, dimana negara ini menganut sistem demokrasi dan penduduk maryoritasnya adalah Denske Denmark. Tapi, Denmark banyak pendatang yang dari negara seperti Arab, Iran, somali, Afgan, Maroko, Acheh, Thailand, dll. Denmark tidak ada bersifat Rasime

Pemerintahan Denmark membuka aktivitas pada setiap aspek kehidupan sehari-hari. Aktivitas di Denmark terbagi dengan istilah-istilah seperti fristid, cultur dan olahraga lainnya. Masyarakat Denmark diharuskan beraktivitas untuk menguatkan komunikasi sesama masyarakat ada di Denmark.

Nah, kalau Acheh diperlakukan sistem seperti di Denmark, pasti orang Acheh yang ”Super” Bahagia di Dunia ini. Sebab di Acheh banyaki faktor yang menyebabkan orang Acheh menjadi ”Super” bahagai di dunia, bila sistem pemerintahan seperti di Denmark yang dijalankan di Acheh sesuai dengan Syariat Islam untuk meraih kembali kejayaan seperti dimasa Kerajaan Acheh Darussalam.

Di Denmark Na Sistem Baje Pajak Di Aceh Na Sistem Baje Zakat, Di Acheh juga harus bayar zakat dan Pajak. Kalau Zakat dan Pajak yang dikelola dengan baik maka dapat membantu pemerintah dalam pembiayaan membangun industri berupa produk-produk lokal disetiap kacamatan atau gampong yang ada di Acheh, pasti akan kurang pengangguran disetiap wilayah.

Di Denmark Na Sistem Free Dalam Sithon Sibulen, di Acheh Pih Na Sistem Geu Yue Pijoh Kerja Dalam Sithon Sibulen Bak Bulen Puasa, Di Acheh juga diharuskan cuti pada setiap tahun selama satu bulan di bulan ramadhan. Kalau Pemerintah Acheh membuat sistem administrasi dengan baik pada setiap penjabat akan dipotong gaji mareka 1%  perbulan dan akan dikembalikan  pada setiap setiap tahun sekali. Dan, beserta cuti setu bulan pasti penjabat-jabat di Acheh akan merasakan ”Super” bahagia dengan sistem itu.

Di Denmark Cuma 4 Bulen Djeut Meuntani, di Acheh Sihton Djeut Temeutani, kita di Acheh boleh bertani sampai satu tahu. Kalau pemerintah mau mendorong meningkatkan kualitas pertanian di Acheh sangat membantu untuk perekonomian rakyat. Dimana, kita mempunyai banyak lahan-lahan yang masih subur alam semula.

Saya sangat yakin dengan faktor ekonomi saja, Acheh sudah ada kepastian untuk masa depan yang akan datang lebih cerah. Parlemen Denmark Geu Kerja Sama Dengon Rakyat, Parlemen Acheh Mantong Kureng Kerja Sama Dengon Rakyat, Parlemen (DPRA/DPRK) di Aceh harus mencontoh cara Parlemen Negara maju untuk mempromosikan Qanun–Qanun yang akan disahkan oleh Pemerintah Acheh agar tidak ada terjadi Pro dan Kontra dikalangan masyarakat hingga Qanun tersebut diterima oleh seluruh elemen masyarakat.

Seperti halnya pada saat ini, Pro dan Kontra yang terjadi di Acheh memberi dampak dan terkesan Pemerintah Acheh tidak berkualitas dimata publik. Perekonomian di Acheh harus ditingkatkan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat mendapatkan pekerjaan. Membuka lapangan kerja, kita rasa masyarakat tidak terlalu protes dengan kerja-kerja dewan didalam parlemen, malah memberikan penghargaan dan penghormatan. Dan masyarakat sudah sibuk dengan pekerjaan sendiri, disitu juga mereka mendapat kebahagiaan pada kehidupan mereka yang sudah layak dimana perekonomian yang sudah ada perubahan di Acheh.

Kita semua sangat berharap kepada Pemerintah Acheh untuk membuka memori baru untuk membangkit Perekonomian Acheh. Itu harapan kita dan harapan semua Rakyat Acheh.

Bersambung pada tulisan: Sosial dan Demokrasi di Denmark
Salam Hangat
Syukri Ibrahim – Wareeh
Perubahan Terjadi,
Dikala Kita Mau Melakukan
Perubahan yang Terjadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar