Banda Aceh – Gubernur Aceh, Zaini Abdullah menunjukkan keseriusannya dalam mengenjot investasi di Aceh selama kepemimpinannya. Hal ini tampak dengan kehadirannya pada saat pembukaan pembentukan Aceh Business Forum (ABF) di Hermes Palace. Zaini selaku kepala pemerintahan Aceh langsung membuka secara resmi agenda ABF tersebut.
Aceh Business Forum (ABF) digagas oleh Badan Investasi dan Promosi (Bainprom) Aceh dalam rangka melakukan brand image bahwa Aceh sudah layak untuk investasi. Sehingga hasil yang dicapai dari acara ini akan bisa mendatangkan banyak investor ke Aceh dimasa yang akan datang.
“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan akan ada banyak investor datang ke Aceh,” kata Gubernur Aceh, Zaini Abdullah dalam sambutannya pada pembukaan acara agenda ABF di Hermes Palace Rabu (20/2/2013).
Pada acara itu, ikut juda hadir Kepala Badan Koordinasi Penenaman Modal (BKPM) Indonesia, Muhammad Catib Basri. Demikian juga ada sejumlah Bupati/Wali Kota ikut hadir daram ABF. Selain itu juga terlihat juga hadir Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) serta sejumlah Muspida Plus.
Pada kesempatan itu, Gubernur Aceh mengatakan secara geografis, dimana Aceh terletak di lintasan jalur laut yang padat tentunya akan sangat besar potensi untuk dikembangkan dan membuka kran investasi di Aceh terutama kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Sabang.
“Jadi saya akan terus mendorong agar iklim investasi di Aceh akan berjalan aman dan nyaman untuk investor,” janji Zaini dalam sambutannya.
Sedangkan Ketua BKPM Indonesia Muhammad Catib Basri yang juga dikenal dengan ekonom muda yang mengajar di Universitas Indonesia mengakui pada kesempatan itu, Aceh banyak memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang bisa dikembangkan untuk investasi.
Apa lagi dengan adanya regulasi khusus Aceh dibawah Undang-undang Pemerintah Aceh (UUPA) menjadi nilai lebih, katanya. Dimana kesempatan itu tidak dimiliki oleh Provinsi lain harus dipergunakan dengan baik.
“Jadi Aceh itu jauh lebih mudah untuk mengembangkan investasi dengan didukung oleh regulasi ke Acehan,” ungkap Kepala BKPM Muhammad Catib Basri dihadapan wartawan usai mengikuti acara ABF.
Lebih lenjut ia jelaskan, penting Pemerintah Aceh untuk membuat perizinan satu pintu. Dimana ini untuk kepentingan mempermudah setiap investor untuk mengurusi setiap perizinan. “Investor itu yang dibutuhkan adalah kejelasan waktu saat perizinan, biaya perizinan dan keamanan, itu saja,” katanya.
Oleh karena itu, Catib meminta pada Pemerintah Aceh agar memiliki teknologi perizinan yang bisa diakses secara online. Nantinya, investor yang sedang mengurus perizinan untuk mengetahui sejauh mana prosesnya, bisa memantau melalui jaringan secara online tanpa harus datang setiap waktu ke kantor perizinan.
“Memudahkan birokrasi untuk investor ini penting, artinya izin sekarang harus bisa dicek melalui jaringan online, BKPM saat ini sudah ada,” tambahnya. [jemp]
Sumber: TGJ/http://bit.ly/XuUPX5
Posting Komentar