Muhammad Jusuf Kalla (foto: Achmad Aris) |
"Mana mungkin tentara coup. KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Pramono Edhie Wibowo) kan ipar beliau. Mana mungkin dia coup," kata pria yang akrab disapa JK itu baru-baru ini kepada Okezone.
Bahwa ada kritik, tambahnya, sejak dulu memang pemerintah SBY-Boediono selalu dihujani kritik. "Coup selalu Angkatan Darat di manapun di dunia ini," tegasnya.
Kendati demikian, kata dia, bukan berarti pemerintah SBY-Boediono tidak bisa diturunkan di tengah jalan. Keduanya bisa dilengserkan jika diketahui menyalahi Undang-Undang 1945.
"Ada korupsi besar, ada kejahatan atau pelanggaran berat boleh saja (dilengserkan). Tapi saya yakin tidak ada yang mau coup," terangnya lagi.
Itu pun, masih kata pria kelahiran Makassar itu, melalui proses yang cukup panjang dengan diuji di DPR dan Mahkamah Konstitusi (MK). Setelah di MK, kemudian baru diputuskan oleh DPR. "Berat itu dan tidak mudah," kata dia.
JK mengaku cukup heran dengan adanya wacana menurunkan SBY-Boediono. Ketidakpuasan itu, lanjutnya, di mana-mana ada orang yang tidak puas. Tapi, dia menyarankan agar rasa tidak puas itu dibuktikan.
Saat ini, menurutnya, pemerintah SBY-Boediono dalam posisi yang cukup kuat. Tidak alasan bagi orang-orang yang ingin menggusur jabatannya, kecuali terkena kasus korupsi. "Boleh saja menggoyang tapi kalau kita kokoh bagaimana?," pungkasnya.
Posting Komentar