Hearing of Petitioners Fourth Commiitte di Newyork Amerika. Foto |ist |
Undangan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa di Newyork, Amerika Serikat itu digunakan dengan sebaiknya-baiknya mengangkat persoalan kekhususan Aceh pasca perdamaian.
Fachrul Razi, mantan Juru Bicara Partai Aceh menyampaikan Pemerintahan Lokal yang memiliki kekhususan sebagai penyelesaian damai.
Kepada acehterkini, Sabtu (12/10/2013), Ia mengatakan banyak kemajuan yang sudah terjadi di Aceh. Salah satunya amanah dari perjanjian damai antara GAM dengan Republik Indonesia yang tertuang dalam MoU Helsinki 15 Agustus 2005.
Amanah tersebut lahirnya Undang-Undang Pemerintahan Aceh No.11 Tahun 2006 dan kemudian menjadi model daerah dan negara lain sebagai penyelesaian damai di daerah yang mengalami konflik.
“Aceh sebagai model yang sukses dalam penyelesaian konflik,” kata Fachrul Razi dalam pesan singkatnya.
Calon DPD pada pemilu 2014 mendatang ini yang pertama masuk di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Newyork, Amerika Serikat.
Fachrul Razi MIP bersama sahabat yang juga peserta dari Maroko di Hearing of Pettitioners Fourth Commiitte UN. Foto |ist |
“Selama disana, saya juga sempat melihat demonstrasi yang dilakukan mahasiswa secara tertib dengan lokasi demonstrasi yang telah disediakan untuk menyampaikan aspirasi,” tuturnya singkat.
Ceritanya, ketika masuk kedalam kantor PBB, pemeriksaan dilakukan mulai pemeriksaan barang yang kita bawa kedalam gedung hingga pemeriksaan dalam bentuk tanda pengenal.
Untuk dapat masuk kedalam, wajib menggunakan tanda pengenal yang disediakan oleh pihak secretariat. Mereka akan mengeluarkan tanda pengenal sesuai dengan undangan yang mereka kirimkan kepada peserta general assembly.
Didalam gedung terdapat foto-foto maupun karya karya seni yang ditampilkan. Karya seni tersebut merupakan sumbangan dari Negara Negara anggota PBB. Terdapat bendera-bendera dari Negara-negara yang menjadi anggota PBB. Ini pertama kalinya saya masuk kantor PBB di Newyork.[at-001]
sumber : http://acehterkini.com/
Posting Komentar