Akil Mochtar |
Berikut tujuh pernyataan Akil soal perang terhadap korupsi.
1.Pada 5 Juni 2009
Akil melakukan sidang disertasi di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat. Disertasi Akil mengenai korupsi dengan judul 'Penerapan Sistem Pembuktian Terbalik dalam Upaya Berantas Korupsi'.
2.Pada 25 Oktober 2010
Akil menyatakan siap dipilih menjadi jaksa agung. “Kalau ditanya saya dipilih tentu siap, tapi kalau minta-minta jadi jaksa agung ojo lah, malu dong,” ujar Akil.
3.Pada 10 Desember 2010
Akil marah saat disentil Refly Harun, pakar hukum tata negara yang menulis kolom adanya jual beli putusan di Mahkamah Konstitusi di sebuah media. Saat itu, Akil menyatakan, “Saya atau dia yang masuk penjara”.
4.Pada 12 Maret 2012
Akil mengusulkan hukuman untuk koruptor. “Ini ide saya, dibanding dihukum mati, lebih baik dikombinasi pemiskinan dan memotong salah satu jari tangan koruptor saja cukup."
5.Pada 4 Agustus 2013
Akil melalui akun twitternya (@akilmochtar) menegaskan mengenai independensi hakim. “Independensi hakim adalah harga mati. Walau itu harus ada risiko.” Kicauan lainnya, “Independen juga bagi pencari keadilan dalam mengakses keadilan tanpa intervensi apapun.”
6.Pada 13 Agustus 2013
Akil melalui akun twitternya mengomentari penangkapan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini. “Quo Vadis SKK Migas? Menyedihkan sekaligus mempermalukan bangsa.”
7.Pada 13 September 2013
Akil mengatakan, “Kalau saya berbuat sesuatu yang bertentangan dengan hukum dan kewajiban, saya akan potong leher saya sendiri.” Akil melontarkan pernyataan itu ketika dituduh terlibat dalam kasus Pemilukada Banyuasin, Sumatra Selatan
Sumber: ROL
Posting Komentar