PEUREULAK ( Berita ): Kehancuran Islam di sebuah negara tidak hanya disebabkan ‘serangan’ kaum yahudi dan nasrani, tetapi di era globalisasi dan modern ini umat Islam itu sendiri yang merongrong Islam sehingga agama Islam semakin mengerucut di bidang pengamalan. Akhirnya,Islam hanya tinggal nama.
Islam hari ini hampir tinggal nama. Jika umat tidak lagi menganut dan mengamalkan Islam, maka tunggu saatnya Islam akan pergi dari Indonesia atau dari sebuah daerah, misalnya umat Islam di Aceh mengaku Islam tapi kehidupannya non-Islam,” kata Abudllah Rasyid, anggota Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Provinsi Aceh, Selasa (15/10) usai shalat Idul Adha di Peureulak.
Ia melanjutkan, Islam tinggal nama di Aceh terbukti dengan banyaknya umat Islam yang identitasnya Islam, tapi kehidupannya sama sekali tidak mencerminkan Islam, seperti cara berpakaian, cara dalam pergaulan, bahkan berbagai ketentuan syariat mulai diringan-ringankan dengan alas an bid’ah.
“Perempuan dewasa masih banyak yang menari didepan umum, bahkan para gadis Aceh setiap saat duduk mengangkang berboncengan dengan pria yang bukan muhrimnya,” jelas Abdullah Rasyid. Sebagai langkah menyelamatkan Islam khususnya di Aceh, Abdullah Rasyid selaku anggota MPU Provinsi Aceh asal Aceh Timur mengajak semua lapisan umat Islam di Aceh dan organisasi Islam serta pihak pemerintah bahu-bahu menyelamatkan agama Islam dari pengaruh yahudi. (WSP/b24)
Posting Komentar